Thursday, 26 January 2017

MAJAS (PENGERTIAN, MACAM, DAN CONTOH)

MAJAS

Pengertian Majas
Secara singkat majas dapat diartikan sebagai gaya bahasa. Lebih lengkapnya pengertian majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang tujuan akhirnya ialah untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis. Perihal istilah majas dalam pelajaran Bahasa Indonesia memang cukup banyak, seperti yang terdapat dalam puisi, pantun, dan karya sastra ataupun karya tulis lainnya.

Selain itu, ada pengertian atau definisi lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif.  
Majas biasanya digunakan pada puisi dan prosa, tetapi lebih banyak digunakan pada puisi
Macam-macam Majas beserta Fungsinya
Secara garis besar majas terbagi atas 4 jenis yaitu :

1.      Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas :

a.       Personifikasi
Majas personifikasi ialah gaya bahasa yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah seperti benda hidup.
Contoh :
  • Kereta api tua itu meraung-raung di tengah kesunyian malam
  • Pena itu menari-nari diatas meja
  • Angin berbisik lembut menyampaikan salamku padanya

b.      Metafora
Majas metafora ialah majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh :
  • Aku ialah angin yang kembara
  • Dewi malam telah pergi keluar dari balik awan
  • Bumi layaknya perempuan jalang
c.       Asosiasi
Majas asosiasi adalah ungkapan yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lain karena persamaan sifat.
Contoh :
  • Semangatnya keras bagai baja
  • Wajahnya bagai pinang dibelah dua
  • Bagai laksana tak bertuan
d.      Metonimia
Majas metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan merek dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang diperguanakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda keseluruhan.
Contoh :
  • Lidahku digoyang oleh SarimiSotoKoya
  • LionAir selalu membawaku terbang keliling dunia
  • PopIce selalu melegakan tenggorokanku disaat kehausan
e.       Alegori
Majas alegori ialah gaya bahasa yang menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh :

·         Imam ialah kemudi dalam mengarungi zaman

f.        Simile
Majas simile ialah pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, laksana, bagaikan, dan lain-lain.
Contoh :
  • Tatapannya laksana macan menerkam
  • Raut wajahnya bagai bola api.
g.       Sinekdok
1.   Pars pro toto = Majas yang melukiskan sebagian untuk keseluruhan
Contoh :Sudah seminggu lamanya dia tidak kelihatan batang hidungnya
2.   Totum pro parte = Majas yang mengungkapakan seluruh untuk sebagian
Contoh : SMPN 1 Pangkalan Kerinci menjuarai pertandingan karate se-Riau

h.      Simbolik
Majas Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh :
·         Ia terkenal sebagai buaya darat.
·         Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
·         Ia adalah seorang bunga desa.
·         Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian.
·         Melati, lambang kesucian.
·         Teratai, lambang pengabdian

2.      Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.

a.  Antitesis
Majas Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:

·         Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
·         Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

b.      Paradoks
Majas Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh:

·         Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
·         Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

c.       Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya     dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:

·         Suaranya menggelegar membelah angkasa.
·         Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

d.      Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:

·         Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
·         Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?

3.      Majas Penegasan
Majas Penegasan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

a.       Pleonasme
Majas Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:

·         Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
·         Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.

b.      Repetisi
Majas Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:

·         Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
·         Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

c.       Paralelisme
Majas Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh :
·         Cinta adalah pengertian
·         Cinta adalah kesetiaan
·         Cinta adalah rela berkorban

d.      Tautologi
 Majas Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah    kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh :

·         Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
·         Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

e.       Klimaks
Majas Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan makin lama makin meningkat.
Contoh :

·         Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba Agustusan.
·         Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak untuk mengurusi hal pribadi seseorang.

f.        Antiklimaks
Majas Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama semakin menurun.
Contoh :

·         Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan kelulusan itu.
·         Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.

g.      Retorik
Majas Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh :

·         Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
·         Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan?

4.      Majas Sindiran
Majas Sindiran ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:

a.       Ironi
Majas Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang.
Contoh :

·         Ini baru namanya siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
·         Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.

b.      Sinisme
Majas Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain.
Contoh :

·         Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar seperti dirimu.
·         Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.

c.       Sarkasme
Majas Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:

·         Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!

·         Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

No comments:

Post a Comment